KELUARGA SEHAT: MENGONSUMSI DAGING AYAM DAN TELUR
- August 17, 2022
- Tondo Listyantoko
- 0
Oleh: Novia Kartika Dewi
Keluarga yang sehat merupakan keluarga yang setiap anggotanya berada dalam kondisi yang sejahtera, baik dari segi dari fisik maupun mental, sehingga dapat hidup normal secara sosial dan ekonomi di tengah masyarakat lainnya. Salah satu ciri adalah sehat badan, sehat jiwa dan terpenuhinya makanan bergizi. Di samping berolahraga, makan-makanan bergizi juga dapat membuat tubuh sehat. Khususnya tumbuh kembang anak yang sangat dipengaruhi oleh makanan bergizi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat tertentu, yang bisa membantu proses pertumbuhan tubuh. Untuk mendapatkan badan yang sehat perlu makan makanan yang bergizi seperti daging ayam dan telur.
Di dalam daging ayam dan telur memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Dalam satu potong atau sekitar 100 gram dada ayam filet tanpa kulit yang telah dimasak, terdapat sekitar 150 kalori dan beragam nutrisi berikut ini: 25 gram protein; 3,2 gram lemak; 450 miligram natrium; 0,5 miligram zat besi; 0,7 miligram zinc; 5-10 miligram kalsium; 23 mikrogram selenium; dan 330 miligram kalium. Sedangkan dalam 80-100 gram telur mengandung: 162 kal energi; 12,80 gram protein; 11,50 gram lemak; 0,70 gram karbohidrat; 54 mg kalsium; 180 mg fosfor; 3,00 mg zat besi; 900 IU vitamin A; dan 0,10 mg vitamin B. Daging ayam dan telur sama–sama mengandung protein tinggi yang berguna bagi tubuh di antaranya menghasilkan enzim dan hormon, memperbaiki sel, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.
Daging ayam dan telur merupakan salah satu bahan makanan hewani yang mudah didapat dengan harga bisa dibilang cukup terjangkau. Daging ayam dan telur juga seringkali menjadi menu favorit keluarga dengan berbagai macam olahan. Per tanggal 9 Agustus 2022 harga telur di Jawa Tengah berkisar Rp24.000,00 hingga Rp25.000,00 per kg dan untuk harga ayam berada pada kisaran harga Rp25.000,00 hingga Rp35.000,00 per kg. Banyak olahan makanan dari daging ayam dan telur. Daging ayam dapat diolah dengan berbagai cara di antaranya, digoreng, dibakar, dipanggang, dan lain-lain. Begitu pun dengan telur, telur dapat diolah dengan digoreng maupun direbus. Masyarakat dapat membuat menu kreasi dengan daging ayam dan telur ayam untuk menjadi lauk pauk agar lebih bervariasi dan tidak membosankan.
Namun masih ada juga masyarakat yang tidak sadar betapa pentingnya makan ayam. Masyarakat masih mempercayai beberapa mitos-mitos terkait daging ayam dan telur ayam, hal ini yang membuat masyarakat Indonesia jarang mengonsumsi daging ayam dan telur ayam. Menurut fakta, masyarakat Indonesia mengonsumsi ayam pedaging hanya 10 – 12 kg per kapita dibandingkan dengan negara-negara sekitar Indonesia. Beberapa mitos yang menyebabkan daya konsumsi ayam dan telur seperti meningkatkan kolestrol dalam tubuh, dan bahwa banyak makan telur akan terkena bisul, hal ini yang masih dipercayai oleh masyarakat di Indonesia. Nyatanya, mitos tersebut tidaklah benar. Hal lain yang membuat masyarakat masih menghindari untuk mengonsumsi makanan adalah adanya berita atau isu seputar adanya dugaan telur palsu dan telur plastik. Kemudian untuk ayam, terdapat ayam tiren, yakni ayam kedaluwarsa yang dijual di pasar atau dijual ke pengusaha rumah makan atau warung. Hal ini sudah diantisipasi oleh Kementerian Pertanian dan praktisi kesehatan hewan khususnya unggas dengan mengadakan sosialisasi seputar fakta dan mitos tentang daging dan ayam.
Daging ayam dan telur cocok untuk dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga lansia. Namun, sebaiknya sebagai konsumen kita juga harus dapat memilih daging ayam dan segar dan ayam telur yang baik. Baiknya kita mengonsumsi telur yang sudah dimasak atau diolah secara matang, sebab telur mentah atau setengah matang masih mungkin mengandung cemaran patogen terutama bakteri penyebab penyakit. Untuk itu, mari makan daging ayam dan telur agar kebutuhan nutrisi keluarga tetap terpenuhi dengan baik. Sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan kita menjadi optimal dan menjadi keluarga yang sehat.
***