Mulai PTM Terbatas dengan Kurikulum Baru SMK Pusat Keunggulan
- September 3, 2021
- Emeralda Wijaya
- 0

SMK Negeri 1 Ngablak mulai menerapkan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka Belajar pada PTM Terbatas.
Sejak Rabu, 1 September 2021 SMK Negeri 1 Ngablak dipercaya untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Setelah sebelumnya sukses melaksanakan Uji Coba PTM sebanyak 2 kali, kini jumlah peserta bertambah lebih banyak dari sebelumnya. Sebanyak 288 diperbolehkan hadir di sekolah untuk mengikuti PTM Terbatas ini. Dengan penerapan protokol kesehatan di setiap kegiatan, selama dua pekan PTM Terbatas berjalan dengan lancar.
Proses PTM
Pembelajaran dalam satu hari hanya 2×60 menit dengan dua mata pelajaran. Siswa mulai pembelajaran jam 08.00 dan diakhiri pukul 10.00 WIB. Tahap awal PTM Terbatas siswa yang dihadirkan seluruh siswa kelas X. Hal ini merupakan pertama kali bagi siswa baru hadir di sekolah untuk pembelajaran. Sebanyak 16 ruang kelas digunakan untuk menghindari kerumunan dalam kelas. Satu kelas sebanyak 36 siswa dibagi menjadi 2 ruang sehingga masing-masing ruang berisi 18 siswa.
Kurikulum Baru
Kurikulum baru mulai diterapkan pada PTM Terbatas kali ini. SMK Negeri 1 Ngablak menerapkan kurikulum baru sebagai bentuk tindak lanjut terpilihnya sebagai SMK Pusat Keunggulan. SMK PK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) Kemendikbud pada tahun 2021 ini. Program ini lahir sebagai upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja. Tentunya, pencapaian tersebut harus diperkuat dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), plus hadirnya pemerintah daerah setempat beserta perguruan tinggi vokasi sebagai pendamping.
Perbedaan kurikulum baru dengan yang sebelumnya terdapat pada beberapa aspek. SMK Negeri 1 Ngablak sebagai Sekolah Penggerak menerapkan KOSP (Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan) menggantikan KTSP. Pada KOSP kurikulum dikembangkan dengan perpusat pada peserta didik, kontekstual, esensial, akuntabel serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Susunan mata pelajaran juga sedikit berubah, kimia, fisika dan biologi dilebur menjadi Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Mata pelajaran produktif yang semula ada 3 dilebur menjadi Mata Pelajaran dasar kejuruan. Mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital berubah menjadi Informatika serta muncul mata pelajaran baru yakni Projek Profil Pelajar Pancasila.
Dengan dilaksanakan PTM Terbatas pada kelas X membuat pelaksanaan kurikulum baru lebih mudah diimplementasikan. Harapannya dengan adanya kurikulum baru membuat pendidikan semakin baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik.