PANEN MELON PERDANA DI SMK NEGERI 1 NGABLAK
- November 9, 2022
- Tondo Listyantoko
- 0
Oleh: Tim Reporter Katanesaga
Ngablak – SMK Negeri 1 Ngablak mempunyai 3 program keahlian, salah satunya yaitu Agribisnis Pertanian. Pada Kamis (29/9/2022), program keahlian Agribisnis Tanaman berhasil memanen melon yang ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, dikarenakan tanaman melon sebenarnya kurang cocok di daerah ketinggian 1400 mdpl, tetapi SMK Negeri 1 Ngablak berhasil panen dengan hasil yang bisa dibilang maksimal.
Penaman melon varietas golden aroma dilakukan pada (27/6/2022) lalu. Varietas ini memiliki waktu tumbuh sekitar 3 bulan untuk menghasilkan buah yang matang. Dalam Greenhouse terdapat 350 tanaman yang ditanam dengan menggunakan polybag berdiameter 30 cm. Perawatannya pun tidak bisa dibilang mudah, karena harus menjaga tanaman agar tetap sehat. Selama perawatan tanaman melon, yang merawat tidak hanya tim SeMaraK Hidroponik saja, tetapi semua siswa-siswi kelas XI Agritan. Karena kelas XI juga untuk penilaian praktik mata pelajaran hidroponik. Dalam hal ini ilmu yang didapat para siswa begitu banyak.
Proses penanaman hingga panen selalu didampingi oleh guru pembimbing Greenhouse yaitu Bapak Muhamad Rifqi Amrullah, S.P., dan Bu Sri Yuli Nastiti, S.P. Guru pembimbing selalu berkoordinasi dengan siswa dan mencari jalan keluar untuk meminimalisir terjadinya masalah-masalah selama proses tumbuh kembang melon tersebut. Penanggung jawab Greenhouse sangat berperan penting dalam hasil panen.
Pada saat panen melon terjual habis. Rata-rata berat 1 kg, dijual dengan harga Rp20.000,00. Meski tergolong kecil, tapi tetap bisa dinikmati. Hal ini dikarenakan penanaman melon di suhu dingin, sehingga buah cenderung lebih kecil namun rasanya tetap manis. Buah dalamnya berwarna kuning dengan semburat oranye, dari strukturnya pun berbeda, varietas ini lebih crunchy dan air yang terkandung di dalamnya banyak. Dijual menggunakan tempelan logo SeMaraK Hidroponik dan untuk pembuktian nyata dikemas dengan menggunakan styrofoam.
Ini merupakan panen pertama penanaman kedua yang bisa diperjualbelikan. Dalam pembelajaran tidaklah mudah untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perlu evaluasi yang rinci. Berhasilnya panen saat ini juga karena evaluasi pada saat penanaman pertama. Seperti penyiraman, kebersihan dalam Greenhouse, perawatan sesuai umur, semua belajar dari penanaman pertama dan diperbaiki di penanaman kedua. Terdapat kerjasama yang baik dari rekan-rekan praktik, dan koordinasi guru yang begitu baik dan aturan yang lebih banyak dan harus diterapkan dengan maksimal, hal tersebut juga menjadi faktor keberhasilan.
“Keputusan nekat sebagai penanggung jawab Greenhouse. Kami budidaya melon di ketinggian 1400 mdpl. Mungkin ini adalah budidaya melon tertinggi di Indonesia (mungkin karena tidak ada data pasti). Notabenenya melon adalah tanaman yang menyukai sinar matahari dan suhu hangat. Tapi dengan kerja keras tim yang luar biasa akhirnya kita panen. Dengan kadar kemanisan di brix 12 s.d 14. Sungguh menurut saya pribadi ini pencapaian luar biasa. Untuk tim @semarak_hidroponik terus belajar, kerja dan jangan mudah puas. @smkn1ngablak” Caption pada insta story akun instagram milik Pak Rifki pada saat setelah pemanenan dengan Bapak Fahmi, S.TP., M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 1 Ngablak.
Penanaman kali ini bukan hanya siswa yang belajar tentang penanaman melon dengan Greenhouse. Tetapi ada beberapa tamu yang berkunjung untuk belajar, seperti SMK 4 Merauke, Bapeltan yogyakarta, dan SMK Negeri 5 Kuningan Jawa Barat.
“Jadi panen maksimal maupun tidak, kita perlu belajar dari kesalahan. Lebih detail lagi dalam penanaman yang berikut berikutnya. Evaluasi dan kerjasama itu penting. Meski penanaman kedua ini sudah melampaui jauh dari penanaman pertama, tapi tidak ada kepuasan sebelum mencapai maksimal yang sebenarnya. Meski begitu kita dapat mensyukuri panen ini dan mendapatkan ilmu yang luar biasa,” Ujar Kingkin Novia Ayeshi, salah satu pengelola Greenhouse.
***